Preview Report on PDF

Optimizing Mobility and Enhancing Services through Innovations

Optimizing Mobility and Enhancing Services through Innovations

Industri transportasi di Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang signifikan akibat meningkatnya ketergantungan pada kendaraan bermotor. Ketergantungan yang semakin tinggi ini utamanya disebabkan oleh kurangnya integrasi dan kurangnya penyediaan opsi transportasi publik yang memadai. Akibatnya, penggunaan kendaraan bermotor meningkat, menyebabkan dampak negatif pada lingkungan, terutama dalam hal emisi gas rumah kaca. Di kota-kota besar seperti Jakarta, kendaraan bermotor pribadi berkontribusi lebih dari 60% dari total emisi gas. Masalah yang semakin meningkat ini mendorong pemerintah untuk mengambil inisiatif dalam mewujudkan transportasi yang ramah lingkungan dan menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan dan hijau.
Untuk mengatasi kompleksitas integrasi transportasi publik dan mengurangi emisi gas rumah kaca, pemerintah Indonesia aktif mengembangkan Kendaraan Rendah Emisi Karbon (LCEV) untuk transportasi publik. Pada tahun 2023, pemerintah berencana untuk terus berinvestasi dalam proyek uji coba Bus Listrik (Battery Electric Bus/BEB) dan mengimplementasikannya dalam sistem transportasi publik. Selain itu, diperkenalkannya konsep "Buy the Service" bertujuan untuk memberikan dukungan keuangan kepada warga agar mereka lebih cenderung menggunakan layanan transportasi ramah lingkungan. Pendekatan ini bertujuan untuk membuat transportasi hijau lebih mudah diakses dan menarik bagi pelanggan, sekaligus membantu mengurangi beban penggunaan kendaraan pribadi terhadap lingkungan. Metodologi riset yang digunakan dalam menyusun laporan ini adalah dengan melakukan pengumpulan data sekunder dari beberapa publikasi dan studi yang terkait dengan pengembangan layanan Transportasi Publik berbasis Listrik di Indonesia.


Share this Post