Hypothesis Building: Sebelum melakukan pengujian, kami terlebih dahulu menyusun hipotesis terkait faktor faktor yang dapat mempengaruhi preferensi pembeli, dan melakukan penekanan alur pengujian dan pertanyaan pada faktor yang dianggap paling krusial.
Conducting Blind Taste Test: Pengujian blind taste test dilakukan di ekosistem yang mendukung, dengan perlengkapan yang memadai dan mengantisipasi semua bias yang dapat terjadi. Proses perekaman juga dilakukan dengan seksama untuk memastikan tidak ada detil yang terlewatkan.
Exploring Improvement Alternatives: Dengan mempertimbangkan hasil blind taste test, kami menyusun rekomendasi perbaikan yang bukan hanya memenuhi ekspektasi pelanggan, tapi juga feasible dan meminimasi biaya demi kepentingan bisnis perusahaan.

Kami memberikan masukan berharga bagi salah satu produsen snack multinasional untuk menyesuaikan karakteristik produknya mengikuti selera konsumen Indonesia yang unik, yang ditemukan setelah pengujian blind taste test.
Kami membantu salah satu produsen parfum yang hendak meluncurkan produk parfum secara ritel dengan membandingkan produk mereka dengan berbagai brand kompetitor existing, menghasilkan insight berharga yang penting dalam menjamin kesuksesan go-to-market mereka.
Kami bekerja sama dengan produsen makanan ringan lokal yang hendak memperluas jangkauan penjualan secara nasional, memastikan produk mereka sudah memiliki rasa, warna, dan tekstur yang sesuai dengan minat pelanggan dari berbagai latar belakang.

Blind Taste Test