James Pratama
01 Juli 2024

Aplikasi Pemasaran Taktis dalam Landscape Ekonomi Digital

Panduan Marketing 4.0 tentang human-centric, content, omnichannel, dan engagement marketing yang membantu brand sukses dalam transformasi pemasaran digital.

Aplikasi Pemasaran Taktis dalam Landscape Ekonomi Digital

Seiring bisnis beralih dari pemasaran tradisional ke digital, kebutuhan akan aplikasi pemasaran taktis menjadi semakin penting. Dalam buku “Marketing 4.0: Moving from Traditional to Digital,” Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Setiawan memberikan panduan komprehensif tentang cara menavigasi transformasi digital ini. Artikel ini akan membahas empat area kritis: human-centric marketing, content marketing, omnichannel marketing, dan engagement marketing. Artikel ini mendalami area tersebut untuk mengungkapkan strategi yang dapat membantu brand sukses menguasai perekonomian digital.

 

Human-Centric Marketing untuk Meningkatkan Daya Tarik Brand

Di era digital, pelanggan mencari brand yang bisa berhubungan dengan mereka secara pribadi. Pemasaran yang berfokus pada manusia menekankan pentingnya menciptakan brand yang autentik dan mirip dengan manusia. Pendekatan ini melibatkan pemahaman dan penanganan kekhawatiran serta keinginan terdalam pelanggan. Dengan menggunakan metode ini, brand dapat membangun hubungan yang kuat dengan audiens mereka, membuat mereka merasa dimengerti dan dihargai. Pendekatan yang berfokus pada manusia ini tidak hanya menarik pelanggan tetapi juga menumbuhkan loyalitas dan kepercayaan.

Contoh: Apple, Dengan kampanye “Shot on iPhone,” Apple menyoroti foto-foto indah yang diambil oleh pengguna biasa. Ini menunjukkan apresiasi mereka terhadap kreativitas pengguna dan membangun hubungan emosional dengan audiens mereka.

 

Content Marketing untuk Membangkitkan Rasa Penasaran Terhadap Brand

Content marketing adalah salah satu strategi utama dalam pemasaran modern. Ini adalah cara untuk membuat konten yang menarik dan relevan, yang bisa memicu minat pelanggan. Prosesnya dimulai dengan menetapkan tujuan yang jelas dan memahami siapa target audiensnya. Setelah itu, pemasar bisa melanjutkan ke tahap ideation, pembuatan, distribusi, amplifikasi, evaluasi, dan peningkatan konten secara terus-menerus. Intinya, buatlah konten yang sesuai dengan audiens sehingga mereka ingin terlibat dalam percakapan dan interaksi. Content marketing yang efektif tidak hanya menarik perhatian tetapi juga membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

Contoh: Red Bull, yang menghasilkan konten menarik seperti video aksi ekstrem dan artikel yang menarik minat target audiens mereka, sehingga menciptakan engagement yang tinggi.

 

Omnichannel marketing untuk meningkatkan Komitmen Terhadap Brand

Di dunia yang saat ini semakin terhubung, pelanggan mengharapkan pengalaman belanja yang lancar di berbagai channel. Pemasaran omnichannel menggabungkan berbagai channel untuk memberikan pengalaman yang kohesif bagi pelanggan. Pendekatan ini dibutuhkan untuk menjawab tren yang tengah berkembang, termasuk belanja lewat ponsel, webrooming (mencari info online sebelum melakukan pembelian di toko), dan showrooming (mencoba produk di toko sebelum membeli secara online). Analisis big data sangat penting untuk mengoptimalkan pengalaman omnichannel dengan menemukan touchpoint penting dalam customer journey dan menggabungkannya untuk meningkatkan komitmen dan loyalitas. Brand yang sukses menerapkan strategi omnichannel dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan, meningkatkan kepuasan, serta menjaga loyalitas mereka.

Contoh: Starbucks, yang menggabungkan aplikasi seluler mereka dengan program loyalitas untuk memberikan pengalaman yang mulus dari online ke offline, memungkinkan pelanggan memesan melalui aplikasi dan mengambilnya di toko.

 

Engagement Marketing untuk Meningkatkan Brand Affirmation

Bagian terakhir dalam artikel ini membahas engagement marketing, yang bertujuan mengubah pelanggan menjadi pendukung setia brand. Pengalaman digital yang berkesan sangat penting untuk mencapai titik ini. Teknik seperti aplikasi seluler, Social Customer Relationship Management (Social CRM), dan gamifikasi adalah beberapa metode yang efektif. Metode-metode ini membantu memberikan pengalaman yang dipersonalisasi, membuat pelanggan terlibat dalam percakapan yang bermakna, dan mendorong perilaku yang diinginkan melalui sistem penghargaan dan pengakuan. Dengan meningkatkan engagement, brand bisa mengubah pelanggan yang puas menjadi pendukung yang bersemangat dan aktif mempromosikan produk dan layanan mereka.

Contoh: Gojek, dengan fitur GoGames dan GoPoints, menggunakan gamifikasi dan Social CRM untuk melibatkan pelanggan. Fitur ini memberikan poin untuk setiap transaksi, yang bisa ditukar dengan berbagai hadiah atau diskon. Selain itu, Gojek menawarkan tantangan harian dan mingguan, serta promosi eksklusif, yang mendorong keterlibatan dan loyalitas pelanggan.

 

Kesimpulan

“Marketing 4.0: Moving from Traditional to Digital” memberikan tips penting tentang pemasaran di era digital. Fokus pada pemasaran yang berpusat pada manusia, konten, omnichannel, dan keterlibatan pelanggan membantu brand membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Strategi ini tidak hanya menarik dan mempertahankan pelanggan, tetapi juga mengubah mereka menjadi pendukung setia, yang mendukung kesuksesan bisnis jangka panjang. Dengan terus berkembangnya dunia digital, strategi ini penting untuk diperbaharui terus sesuai dengan situasi persaingan dan kebutuhan pelanggan.

BRANDING & MARKETING COMMUNICATION
digital marketing
 

Ready to level up with MarkPlus, Inc

Start the conversation

Related Content .

Operational Excellence: Kunci Sukses Bisnis yang Kompetitif

Operational Excellence (QCDS) adalah kunci meningkatkan efisiensi, kualitas, dan...

Read now

Ekonomi Sulit, Brand Harus Gesit: Kiat Beradaptasi Melawan Krisis

Temukan strategi branding yang efektif di tengah krisis, pentingnya inovasi, ser...

Read now

Strategi Pemasaran untuk Baby Boomers, Generasi X, Y, Z, dan Alpha

Strategi pemasaran yang efektif mempertimbangkan karakteristik unik lima generas...

Read now