Potensi UMKM dan Keputusan dalam Memilih Jasa Pengiriman Barang

Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro atau biasa disebut UMKM penopang ekonomi indonesia yang terus memutar roda ekonomi Indonesia secara masif. Terbukti, UMKM Indonesia berkontribusi lebih dari 60% terhadap PDB Indonesia di tahun 2022 dengan jumlah UMKM total sebanyak 64,2 juta  dan tersebar secara merata di seluruh Indonesia. UMKM mayoritas berasal dari kategori Usaha Mikro yang menandakan kuatnya ekonomi rakyat kecil terhadap keseluruhan perekonomian Indonesia.

Dalam berjualan, UMKM sangat erat kaitannya dengan pengiriman barang yang saat ini dimungkinkan untuk dilakukan ke seluruh wilayah Indonesia karena para UMKM atau seller berkontribusi besar terhadap volume pengiriman di Indonesia. Sejak 2020, terjadi peningkatan volume parcel yang dikirim di Indonesia dan diproyeksi akan terus naik di 2025 hingga sebesar 8.560 juta pengiriman dalam satu tahun. Menandakan bahwa bahkan secara pertumbuhan, UMKM Indonesia diproyeksi akan terus menguat.

Besarnya potensi volume pengiriman barang tersebut tentunya menjadi potensi bagi para penyedia jasa pengiriman barang. Keputusan UMKM atau seller dalam memilih penyedia jasa pengiriman menjadi hal yang cukup diperhatikan untuk meraih potensi pasar yang sangat besar tersebut. Saat ini, harga masih menjadi faktor pertimbangan utama bagi seller atau penjual barang dalam memilih jasa kurir Menandakan bahwa terjadi persaingan harga yang diakibatkan tersedia banyaknya pilihan jasa pengiriman barang yang dapat menawarkan harga yang kurang lebih sama.

Oleh karena itu, agar tidak terus terjebak didalam persaingan harga yang terjadi, diperlukan strategi differensiasi penawaran kepada para penjual dengan adanya add-on service yang dapat ditawarkan dan menjadi added-value. Sehingga para penjual tidak hanya akan berfokus kepada penyedia jasa pengiriman mana yang paling murah, namun juga melihat value lain yang dapat menjadi pertimbangan dan akhirnya memilih jasa pengiriman barang yang cocok untuk mereka.