Tren dan Praktik Terbaik dalam Pemasaran B2B
Content marketing telah menjadi salah satu strategi dalam pemasaran B2B untuk mendapatkan leads dan menjaga sepanjang tahapan sales funnel.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemasaran Business-to-Business (B2B) telah mengalami transformasi yang signifikan. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan dari LinkedIn yang berjudul “B2B Benchmark 2023” terdapat beberapa tren yang mempengaruhi lanskap pemasaran bisnis B2B saat ini.
Keterampilan Kreativitas dan Inovasi
Kreativitas, analysis mastery, hingga innovation thinking merupakan aspek penting sebagai pemimpin dalam bidang pemasaran. Keterampilan ini tidak hanya penting untuk memenuhi tuntutan teknologi yang terus berkembang, tetapi juga untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Selain itu, peran Chief Marketing Officer (CMO) telah mengalami evolusi yang signifikan setengah dari mereka mengatakan bahwa CMO kini memiliki peran yang lebih langsung dalam mendorong pendapatan dan pertumbuhan.
Hal ini sejalan dengan konsep CIEL-PIPM konsep yang digagas oleh MarkPlus, Inc. untuk menggabungkan konsep hard skill dan soft skill seorang marketer. Hakikatnya, hard skill dan soft skill tidak dapat dipisahkan karena akan melengkapi kompetensi seorang marketer.
Pendekatan Full Funnel dalam Pemasaran
Peran pemasaran pada perusahaan B2B tidak hanya fokus pada kegiatan lead generation, tetapi juga mengalokasikan anggaran untuk corporate branding dan demand generation. Pendekatan pemasaran full funnel ini menjadi pendekatan untuk memastikan kesuksesan kegiatan pemasaran. Hal ini menjadi penting mengingat bahwa alokasi anggaran pemasaran berfokus pada menghasilkan potensi pelanggan baru dibandingkan retaining existing customer. Mendapatkan pelanggan baru tentunya akan berpengaruh pada usaha pemasaran yang perlu dilakukan baik secara mencari potensial pelanggan, membangun corporate image atau membangun reputasi brand.
Adopsi Teknologi Generative AI
Salah satu tren yang perlu diamati oleh seluruh praktisi pemasaran adalah adopsi teknologi Generative AI. Jika hal tersebut direfleksikan kepada aspek pemasaran B2B terlihat terdapat kesenjangan pengetahuan yang ada pada praktisi pemasaran, hanya 1 dari 5 praktisi pemasaran memahami secara percaya diri mengenai penggunaan Generative AI untuk kegiatan pemasaran mereka. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan pengetahuan yang perlu diatasi untuk memaksimalkan potensi Generative AI dalam kampanye pemasaran. Aplikasi generative AI untuk pemasaran saat ini tidak hanya terbatas pada productivity improvement namun juga dapat berperan sebagai content generation.
Ketiga trend tersebut dapat memberikan panduan praktis bagi perusahaan B2B di Indonesia dalam mengembangkan strategi pemasaran yang efektif dan inovatif. Dengan memahami dan mengadopsi praktik terbaik ini, perusahaan B2B dapat meningkatkan daya saing mereka dan mencapai kesuksesan jangka panjang.
