Brand Building vs Performance Marketing: Lebih Penting Mana?
Membangun brand kuat adalah impian semua marketer, Namun saat ini banyak lebih fokus pada performance marketing. Mana yang lebih penting?
Berhasil membangun brand yang kuat, dikenal masyarakat, dan memiliki value sehingga pelanggan mau membayar lebih, adalah mimpi dari semua marketers. Namun, di era di mana pertumbuhan cepat menjadi fokus utama, atau lebih populer dengan istilah growth hacking, ini menjadi tantangan yang kompleks bagi semua marketers. Karena semua aktivitas marketing yang dilakukan, harus diukur dengan angka, dan dinilai dalam waktu evaluasi yang sempit. Sehingga saat ini banyak marketers lebih fokus kepada aktivitas performance marketing, ketimbang membangun brand yang kuat (brand building).
Brand Building
Brand building adalah proses membangun positioning dan diferensiasi yang kuat dari sebuah brand. Tujuannya untuk menciptakan asosiasi positif di benak konsumen, sehingga mereka lebih cenderung memilih produk atau layanan dari brand tersebut dibanding kompetitornya. Keuntungan dari brand building termasuk di antaranya menumbuhkan loyalitas pelanggan, meningkatkan brand value serta daya saing yang lebih kuat. Brand building memerlukan proses panjang dan tidak mudah untuk dilakukan. Perlu ada investasi biaya dan waktu yang konsisten untuk pada sampai akhirnya manfaatnya dapat dirasakan. Ilustrasi sederhana untuk menggambarkan brand value adalah membandingkan willingness to pay pelanggan terhadap produk yang identik dengan brand Anda dengan produk tanpa brand.
Performance Marketing
Performance marketing, di sisi lain, berfokus pada hasil yang dapat diukur secara langsung, seperti klik, konversi, atau penjualan. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan kinerja pemasaran untuk mencapai target tertentu dengan efisiensi maksimal. Keuntungan dari performance marketing adalah kemampuan untuk melihat hasil dengan cepat dan mengukur efektivitas campaign secara real-time. Sekilas performance marketing menjadi pendekatan yang lebih penting, namun tidak jarang ketika sebuah brand hanya fokus kepada performance marketing, brand value dari brand tersebut terkikis secara perlahan. Hal ini karena fokus kegiatan pemasaran bergantung pada diskon dan promosi.
Brand Building vs Performance Marketing
Berdasarkan definisi di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa kedua pendekatan tersebut tidak bisa berdiri sendiri. Dalam banyak kasus, menggabungkan kedua pendekatan ini adalah strategi terbaik. Seorang marketers harus bisa menemukan titik keseimbangan terhadap dua pendekatan ini. Jika brand kita sudah memiliki beberapa varian produk, itu bisa menjadi modal awal dalam menemukan titik keseimbangan. Sederhananya untuk produk pareto, kita bisa memfokuskan produk tersebut menjadi konten brand building. Sedangkan untuk produk lainnya, kita bisa fokus pada aktivitas performance marketing. Akan tetapi kita tetap perlu memastikan produk pareto yang kita miliki konsisten dengan brand story yang sedang kita bangun.