In-Booth Engagement dengan Multisensory Immersive Experience
Pop-up booth menciptakan pengalaman unik dengan pendekatan multisensori, menarik pelanggan dan mendorong pembelian.
Setelah pandemi, konsumen semakin menghargai pengalaman offline yang menyenangkan, menjadikan pop-up booth sebagai peluang bagi brand untuk menarik konsumen baru. Dengan itu, semakin penting untuk menciptakan kesan unik pada booth dengan memicu aspek emosional melalui stimulasi pancaindra. Berdasarkan Marketing 6.0, pendekatan multisensori terbukti meningkatkan pengalaman konsumen dan mendorong pembelian. Multisensory marketing menjadi pilar penting dalam memberikan pengalaman konsumen yang immersive ketika mengunjungi booth.
Beberapa inisiatif dapat dilakukan untuk melibatkan masing-masing pancaindra:
- Sight
Pemilihan warna booth sesuai identitas brand dan penggunaan mood lighting menjadi aspek utama yang perlu diperhatikan. Selain itu, brand dapat memanfaatkan teknologi interaktif seperti augmented reality (AR) dan IoT untuk memberikan rekomendasi produk kepada pengunjung serta memberikan mereka kesempatan untuk mencobanya.
- Taste
Untuk brand f&b, memberikan sample produk kepada semua pengunjung dapat memudahkan untuk memahami makanan atau minuman secara lebih mendalam. Brand kategori lainnya juga dapat menyediakan snack di booth yang sesuai dengan mood yang ingin ditonjolkan sehingga meningkatkan pengalaman pengunjung.
- Touch
Melakukan showcase produk di mana pengunjung dapat menyentuh dan mencoba produk menciptakan rasa memiliki yang meningkatkan pembelian. Pengunjung dapat merasakan tekstur produk dengan jelas. Misalnya, pada smartphone, ringan dan halusnya bahan aluminium dapat memberikan kesan kualitas premium bagi pembeli.
- Smell
Memanfaatkan aroma untuk menciptakan suasana dapat meningkatkan daya tarik booth. Aroma tertentu dapat menimbulkan rasa nyaman dan relaksasi sehingga mendorong interaksi. Selain itu, menyediakan sampel parfum yang dapat digunakan pengunjung untuk mendukung suasana hati mereka dapat menciptakan pengalaman yang lebih mendalam dan positif.
- Sound
Tempo musik memengaruhi perilaku pengunjung dalam hal persepsi waktu. Musik cepat dapat mempercepat berbelanja sehingga cocok untuk produk harga rendah, sementara tempo lambat lebih sesuai untuk produk harga tinggi karena membutuhkan waktu lebih untuk pertimbangan. Pilihan genre musik juga berdampak pada persepsi suasana. Jazz menciptakan suasana santai, soul dan R&B memberikan suasana hangat, dan pop menciptakan suasana ceria.