Bisnis Anda Stuck? Coba Cek Hal Ini.
Bukan hal yang tidak umum, bahwa bisnis tidak hanya berfokus kepada breakeven point, namun juga bagaimana bisnis Anda dapat bertumbuh. Masing-masing industri memiliki keunikan masing-masing dalam mengincar indikator pertumbuhan. Ada yang fokus mengakuisisi pelanggan baru, ada yang saling berebut market share, ada yang meningkatkan value pembelian, dan sebagainya. Celakanya, banyak yang menggunakan strategi singkat tanpa memedulikan dampak jangka panjangnya. Melakukan promosi setiap hari sehingga perusahaan Anda dikenal karena sering meberikan promo, bukan karena value yang Anda tawarkan. Ditambah lagi, tiba-tiba Return on Ads Spending (ROAS) dan Return on Marketing Investment (ROMI) Anda stagnan, menambah budget marketing tidak lagi memberikan tarikan kepada pertumbuhan. Lalu apa yang harus dilakukan?
Dalam menangani berbagai kasus, MarkPlus. Inc memiliki berbagai macam pendekatan yang tentunya tailored sesuai dengan karakteristik industri. Akan tetapi, ada cara umum yang dapat dilakukan untuk mengejar pendekatan yang dirasa bisa diaplikasikan secara general. Ada 3 pertanyaan utama:
- Apakah market masih bertumbuh?
- Apakah produk tergolong product market fit, dan lebih menarik dibandingkan dengan kompetitor?
- Apakah kegiatan komunikasi tepat sasaran?
Tiga pertanyaan sederhana yang dapat mengubah cara pandang Anda untuk pembentukan strategi ke depan. Pertanyaan yang harus dijawab secara biner, ya atau tidak. Mari kita bahas satu persatu.
Apakah market masih bertumbuh?
Jika jawabannya tidak, maka Anda harus mempertimbangkan retargeting market. Anda bisa memulai dari segmentasi yang Anda miliki, mana dari segmen-segmen tersebut masih memiliki potensi pertumbuhan. Segmentasi bisa bermacam-macam termasuk wilayah geografis, demografi, perilaku, psikografis dan sebagainya. Jika jawabannya iya, maka Anda perlu mengevaluasi kembali proses bisnis Anda melalui pertanyaan berikutnya.
Apakah produk tergolong product market fit, dan lebih menarik dibandingkan dengan kompetitor?
Jika didalami, ada dua pertanyaan di dalam pertanyaan tersebut. Dijadikan satu kesatuan karena pada kenyataannya untuk dapat laku dan bersaing di pasar, kedua pertanyaan ini tidak dapat dipisahkan.
Cara paling mudah untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan pelanggan. Sandingkan produk Anda dengan produk kompetitor. Anda bisa menggunakan konsep 4P (product, price, place, promotion) untuk mengevaluasi apakah produk Anda fit dipasar. Jika jawabannya tidak, maka Anda harus mengevaluasi kembali aspek 4P dalam perusahaan Anda. Jika jawabannya iya, maka kemungkinan berikutnya masuk pada evaluasi pada pertanyaan ke-3.
Apakah kegiatan komunikasi tepat sasaran?
Sebelum langsung mengevaluasi channel apa yang paling digunakan pelanggan, Anda perlu renungkan kembali tipe pembelian di industri Anda bermain. Apakah pelanggan Anda tidak peduli dengan merek? Apakah pelanggan Anda tidak melakukan riset mendalam sebelum melakukan pembelian? Jika tidak peduli merek dan melakukan riset, maka industri Anda mungkin termasuk ke dalam low engagement buyer (co: air mineral, kurir, obat-obatan). Jika sebaliknya maka industri Anda termasuk ke dalam high engagement buyer (co: automotif, perbankan, skincare). Jika Anda termasuk ke dalam low engagement buyer, sebaiknya fokus pemasaran Anda 70% pada push activity (aktivitas yang memastikan barang Anda mudah didapatkan pelanggan), dan 30% pada pull activity (aktivitas yang membuat pelanggan tertarik dengan brand Anda). Sebaliknya jika high engagement, maka fokus pemasaran sebaiknya 70% pada pull activity, dan 30% pada push activity. Apakah Anda sudah mengikuti kaidah ini?
Menjawab tiga pertanyaan utama ini dengan jujur dan detail akan memberikan Anda wawasan yang jelas untuk menyusun strategi yang lebih baik. Ingatlah untuk selalu mengukur dan mengevaluasi hasil dari setiap strategi yang Anda terapkan, serta tetap fleksibel untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan.